KITAB DANIEL


Kitab Daniel merupakan kitab yang paling dikenal, namun juga adalah kitab yang paling rumit di antara kitab-kitab Perjanjian Lama. Kitab ini menceritakan tentang seorang pemuda yang diambil paksa dari tanah airnya, dan dididik untuk menjadi salah seorang petugas diplomatik. Pemuda ini memilik kebijaksanaan dan menjadi salah seorang pejabat yang sangat dihormati dalam pemerintahan Babilonia dan pemerintahan selanjutnya. Kitab Daniel juga berisikan salah satu berita terbesar dalam Perjanjian Lama, Yaitu: kerajaan-kerajaan dunia ini akan diganti dengan Kerajaan Allah.

PENULIS KITAB DAN WAKTU PENULISAN

Faktor Internal: 

Pasal 1-6 di tulis di Babel karena segala kejadian itu terjadi di Babel.
Dalam pasal 7-12 dikatakan bahwa penglihatan-penglihatan itu diterima oleh Daniel sendiri (misalnya 7:1-2; 8:1, 15; 9:2; dsb). 

Daniel tahu bahwa kota babel dibangun kembali secara besar-besaran oleh raja Nebudkanezar (Dan. 4:28-30). Daniel tahu bahwa pada waktu keruntuhan kota babel (th. 539 B.C.) raja yang berkuasa di Babel adalah Belsyazar (Dan. 5). Daniel mengerti perbedaan antara sifat pemerintahan kerajaan Babel dengan sifat pemerintahan Kerajaan Persia. Daniel tahu bahwa dengan penggantian pemerintahan cara penghukuman juga berbeda.

Faktor Eksternal:
 
F. Lenormant, yang mempelajari catatan mantra dan sihir dari Babel, berpendapat bahwa kitab Daniel bercorak Babel. Pendapat tradisional mengatakan bahwa yang menulis kitab Daniel adalah Daniel sendiri.

Walaupun demikian ada sebagian Sarjana yang mengatakan bahwa kitab ini sebetulnya ditulis oleh seorang Yahudi yang tidak diketahui namanya, yang menulisnya pada abad ke-2 B.C. Waktu pemerintahan Raja Siria, Anthiokus Epifanes, dukungan tentang pendapat itu sebagai berikut; 
Dalam kitab bahasa Ibrani, kitab Daniel bukan terdapat dalam kitab nabi-nabi, tetapi bagian ketiga, yaitu di antara ‘’surat-surat’’.

Adanya nubuat-nubuat yang terinci mengenai bangsa persia dan Yunani (Dan:10), tentang ‘’raja yang gagah perkasa’’ (mungkin dari Yunani, Dan 11:3) dan pembagian kerajaannya menjadi empat bagian yang ‘’jatuh bukan kepada keturunannya’’ ( diduga yang dimaksudkan ialah Aleksander Agung dan para penggantinya; ay 4), tentang raja-raja negeri Utara dan Selatan (diperkirakan sebagai Plotomeus dan Seleukus; ay 5 dst.) dan terutama tentang pencemaran Rumah Allah dan ‘’kekejian yang membinasakan’’  (diperkirakan pencemaran Rumah Allah oleh Antiokhus IV Epifanes pada tahun 168 sM; ay 31). 

Penggunaan bahasa Aram dan Ibrani yang terdapat didalam Kitab Daniel. Namun semua alasan di atas dapat di jawab oleh para sarjana yang setuju bahwa kitab ini di tulis pada abad ke-6 S.M seperti yang terdapat didalam buku Dennis Green ‘’ PENGENALAN PERJANJIAN LAMA’’. Didalam buku ini dipaparkan bahwa:

Tidak semua keterangan yang terdapat didalam kitab Daniel dapat disesuaikan dengan sejarah Yahudi pada waktu itu- ada data-data tertentu yang jelas menunjuk pada zaman lain sesudah itu. Keterangan-keterangan itu diberikan dalam bentuk penglihatan dan nubuat, bukan sebagai catatan sejarah.

Memang sulit untuk memastikan mengapa ada dua macam bahasa Ibrani dan Aram dipakai dalam kitab ini, tetapi kemungkinan besar diatur demikian oleh Daniel sendiri atas dasar bahasa aram, sebagai bahasa resmi sedunia pada zaman itu, di pakai untuk bagian kitabnnya yang membicarakan terutama sejarah  kerajaan-kerajaan duniawi, sedangkan bahasa Ibrani dipakai untuk bagian-bagian yang membicarakan umat Allah, masa depannya dan pendirian kerajaan Allah.

Daniel, yang berarti ‘’Allah adalah hakimku,’’ adalah tokoh utama dan penulis kitab dengan nama ini. Kepenulisan oleh Daniel bukan hanya dinyatakan secara tegas dalam Dan 12:4, tetapi juga tersirat dengan banyak petunjuk riwayat hidupnya sendiri dalam pasal 7-12.  Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan pertama Nebukadnezar ke Yerusalem (605 SM) hingga tahun ketiga pemerintahan Koresy (536 SM); jadi latar belakang sejarah kitab ini ialah Babel selama 70 tahun pembuangan yang dinubuadkan oleh Nabi Yeremia (Yer 25:11).
 
Daniel seorang remaja pada waktu pembuang pertama yang dilakukan oleh Raja Nebudkanezar (Dan 1:1-12) terjadi dan sudah mencapai akhir usia 80-an ketika menerima penglihatan-penglihatan dalam pasal 9-12. Pengetahuan yang kita dapatkan tentang Daniel hanya terdapat di kitab Daniel ini saja, ia dijadikan sebagai pegawai istana dan dengan integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah yang mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan penting dan penuh tanggung jawab (Dan 2:46-49; Dan 6:1-3).

TUJUAN PENULISAN

Kitab Daniel dapat dibagi menjadi dua bagian yang seimbang. Fas 1-6 membuat catatan bebrapa peristiwa yang terjadidalam masa pembuangan orang-orang Yahudi di Babel, yang berlangsung selama 70 tahun (masa pemerintahan Nebukadnezar s/d masa pemerintahan raja Darius/Koresy). Fas 7-12 berupa catatan beberapa penglihatan yang diterima oleh Daniel, mengenai masa depan bangsa yahudi dan hubungannya dengan sejarah bangsa-bangsa lain.

Ada dua maksud untuk penulisan kitab Daniel:
Ø  Untuk menentramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka.
Ø  Untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai penglihatan bersifat nubuat tentang kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa dan kemenangan terakhir kerajaan-Nya di bumi

GARIS BESAR- SISTEMATIKA PENULISAN

Kitab daniel dibagi ke dalam 2 bagian, menurut sifat isinya sebagai berikut: 
 Pasal 1-6 Peristiwa historis dalam kehidupan Daniel dan teman-temannya.
  Pasal 7-12 Empat penglihatan Daniel pada masa tuanya.  

             Masa yang diliputi oleh isi kitab Daniel mulai pada tahun 605 S.M. (1:1) Sampai dengan tahun 537 S.M., yaitu tahun ke-3 pemerintahan Koresy (10:1) baru setelah gelombang pertama dari orang-orang Yahudi pulang ke negeri asal mereka untuk membangunnya kembali.

Pasal 1 : Daniel dan kawan-kawannya menyucikan diri dan tidak memakan santapan raja. Terjadi lama setelah mereka tiba di Babel, ± 605 S.M.

Pasal 2 : Mimpi Nebukadnezar tentang patung besar dan pemberitahuan mimpinya oleh Daniel Terjadinya ± 603 S.M. ( tahun ke-2 Nebukadnezar)

Pasal 3 : Patung emas Nebukadnezar, dan 3 teman Daniel dicampakkan kedalam perapian sebab tidak menyembahnya.
  Pasal 4 : Mimpi Nebudkanezar tentang pohon besar.
  Pasal 5 : Peristiwa tulisan di dinding dan Daniel memberitahukan arti tulisan di dinding.
  Pasal 6 : Daniel didalam gua Singa dan diselamatkan. 

 Pada masa yang bersamaan dengan sebagian peristiwa di atas, Daniel empat kali beroleh penglihatan dari Allah, yakni mengenai peristiwa-peristiwa di masa mendatang.

  Pasal 7 : Penglihatan tentang empat binatang dan anak manusia. Terjadi pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, (± 553 S.M.).
  Pasal 8 : Penglihatan domba jantan dan kambing jantan. Terjadi pada tahun      ketiga pemerintahan Belsyazar, (± 551 S.M.).
  Pasal 9 : Doa Daniel dan penglihatan tentang 70 kali 7 masa. Terjadi pada tahun pertama pemerintahan Darius, yakni ± 539. Daniel berusia ± 80 tahun.
  Pasal 10-12 : penglihatan tentang seorang yang berpakaian kain lenan, mengenai kerajaan utara dan selatan dan mengenai akhir zaman.

AJARAN KITAB DANIEL

Kitab Daniel sangat menekankan kedaulatan dan kekuasaan Allah dalam segala urusan manusia, baik urusan perorangan, umat-Nya, maupun urusan bangsa/kerajaan duniawi (1:9,17 ; 1:12 ; 5:18, 26-28). Nubuat tentang kedatanagn Mesias untuk berkuasaatas bumi (2:34-35, 44-45; 7:13-14). Adanya ajaran tentang kebangkitan/kehidupan sesudah mati (12:2-3). Melalui teladan Daniel dan kawan-kawan nampaklah kuasa doa bersama (2:17-23). Terdapat pengajaran tentang malaikat-malaikat dan kuasa-kuasa rohani yang berjuang untuk menguasai dunia (10:20). Kuasa yang diberikan Tuhan bagi hamba-hamba agar tetap setia dalam  keadaan apapun juga (2:47; 3:17-18,28; 6:11,27,28).

PESAN UTAMA ATAU TEMA KITAB

  Kerajaan Allah
 
Bahwa Kerajaan Allah adalah klimaks dari agenda Allah untuk Israel dan dunia disampaikan dengan sangat jelas dalam kitab Daniel (pas 2). Dalam pasal 7:9-14 berbicara tentang ‘’anak manusia’’ yang kepadanya diberikan Kerajaan Allah. Pasal 9-11 memperhatikan masa kesudahan yang mendahului pendirian kerajaan Allah, tetapi kerajaan itu tidak disebut-sebut.

  Keangkuhan dan Pemberontakan
 
Sebuah tema yang sangat kelihatan adalah keangkuhan para raja yang pada akhirnya membawa pada kejatuhan mereka. Patung emas Nebukadnezar dan kesombongan tentang berbagai prestasinya dalam membangun kota Babel. Kesombongan Belsyazar yang ditunjukan melalaui penajisan Bait Suci ( 5:18-23) dan sifat Darius yang mudah terpengaruh oleh pegawai-pegawainya. Keangkuhan Israel dan pembrontakan melawan Allah yang mendatangkan hukuman atasnya. 

Kitab Daniel membantu untuk mengingatkan umat Israel bahwa kesulitan mereka belum akan berhenti pada waktu mereka kembali dari pembuangan. Tetapi Allah memberikan pengharapan kebangkitan kepada mereka (12:2) dan mendorong mereka untuk tetap bertekun dalam menghadapi masa penyucian yang penting ini (12:10-13). 

DAFTAR PUSTAKA
  Green Denis. 1995. Pengenalan perjanjian lama. Jawa Timur: Gandum Mas.
  Newell Lynne. 1990. Kitab Daniel. Malang: Seminary Alkitab Asia Tenggara.
  Robert, S.M. Siahaan. 1997. Kitab Daniel. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  Jhon, Andrew E. Hill. 2000. Survei Perjanjian Lama. Jawa Timur: Gandum Mas.
  Lasor W. S dkk. 1994. Pengantar Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

0 Response to "KITAB DANIEL"

Posting Komentar